Kamis, 12 Juli 2012

Surabaya, Kota Pahlawan

Surabaya, kota yang seharusnya udah gue huni dari tahun 2005, tapi baru tercapai di tahun 2010.
Yah...,Surabaya tempat gue harus menuntut ilmu dengan segala 'genderang perang' yang telah siap menyambut gue si anak manja.
Surabaya yang keras menyambut si anak manja dengan panas luar biasa, dengan makanan yang tidak sesuai selera, dengan orang-orang baru yang berbeda sifat dan budaya.
Hari-hari awal gue harus dilalui dengan kuliah yang rajin. Belum punya temen yang banyak dan adanya kewajiban untuk selalu masuk kuliah, gue tiap hari jam set 6 teng sehabis magriban sudah harus jalan kaki ke kampus. Dan permasalahan utamanya adalah, gue dapet kos yang jauh dari kampus gue. Gue sebagai makhluk gak suka jalan kaki seumur idup harus melawan rasa tidak suka, yak, ini petanda "genderang perang" antara gue dan Surabaya telah dimulai. Tapi yah karena gue #jagoan kan yah, maka gue harus menang melawan "perang" ini. Gue lakuin aturan mainnya, dan gue kuliah jalan kaki jam set 6 dan pulang jam set 10, lagi-lagi gue harus dihadapi dengan "perang" ini. Gue penakuuuuuut, gue takut ngapa-ngapain sendiri, dan dengan modal "bismillahirrahmanirrahim" gue beraniin buat pulang kuliah sendiri. Untungnya kos gue awal-awal dulu gak pake nyebrang, secara gue kaga bisa nyebrang jalan sendiri.

Hari demi hari terlalui dengan baik, gue memenangkan perang dingin antara ketakutan gue dengan kewajiban gue harus tetepa berjuang di Surabaya.  Temen-temen pun sudah semakin banyak, thx God, i have mba' anin. Yes, dialah yang mulai membuat perdamaian antara gue dan Surabaya. Hari-hari gue berikutnya diisi dengna rutinitas yang sama : bangun subuh-tidur lagi samai jam 9-jam 10 mba anin jemput-jalan mengitari Surabaya sampai jam 5 sore-jam 6 sampai kampus-jam set 10 pulang kuliah dan lanjut tidur. Rutinitas ini berulang setiap harinya tanpa ada rasa bosan dan membuat gue ma Surabaya semakin akur. Diperkenalkan dengan orang-orang baru yang hebat embuat saya merasa bersukur pernah mengenal mereka, karena selalu ada pelajaran ditiap pertemuan dengan teman baru. Gue yang gadis perantauan dari pulau seberang ini dipertemukan dengan orang-orang kece Surabaya, mulai dari mantan penyiar radio, penarot yang sering wara-wiri di tivi,cakning Surabaya sampe finalis Putri Indonesia (bisa bayangkan giman #jleb nya gue dulu) gue aja gak bisa bayangin betapa #jlebnya gue dulu). Sempat terpisah bersama Forget Me Not, bukan karena tidak suka berada dalam lingkungan mereka, cuma gue saat itu harus mutusin, kalo gue harus mandiri, gue gak boleh bergantung ma mereka-mereka yang sudah berbaik hati dan begitu care ma gue.
Jadilah gue yang kemana-mana bisa sendiri, gue berani naik taksi sendiri, gue bisa sepedaan lagi sendirian kalau memang mengharuskan gue keluar, dan yang pasti gue bisa nyebrang!!!!!


mba anin-mba chitra-me-evhy-mas weby
Setelah melalui masa-masa rutinitas bersama FORGET ME NOT (nama geng mba anin ini) akhirnya alhamdulillah punya temen-temen baik juga di kampus. Diawali dengan belajar bersama dan akhirnya tercipta "geng" baru bernama GOKILS. Nama Gokils terlintas begitu aja, dan malah menjadi temen deket yang duduk selalu berdekatan tiap di kelas, jala-jalan bersama, ngumpul bersama dan bahkan sampai ke luar kota bersama. Bersama Gokils juga gue akhirnya bisa nyelesein kuliah ini di tahun yang sama,alhamdulillah.



Gokils, Ivonne,me,Sabrina,Kris,Fafa,Ikat,Mba Rere




Selain itu juga di Surabaya juga lah gue ketemu temen-temen baru yang udah gue anggep sebagai sahabat,adik dan sodara gue sendiri. Gue yang awal nya tertutup buat hal-hal pribadi jadi lebih bisa terbuka dan cerita apa aja ma mereka. Menghabiskan hari sabtu minggu bersama, dan selalu malem mingguan bareng dengan FORMASI #kitelagikitelagikitelagi membuat hari-hai di Surabaya menjadi jauh lebih menyenangkan.


me-dyah-pina-ola

Bersama mereka orang-orang yang begitu luar biasa baiknya, gue mulai berdamai dengan Surabaya, "genderang perang" yang dikobarkan di awal pertemuan berubah menjadi cinta gue terhadap SURABAYA,KOTA PAHLAWAN, tempat gue sebagai #jagoan membuktikan diri gue memang layak disebut #jagoan.

2 komentar:

ikatrina mengatakan...

Kota Pahlawan, Kota yang mempertemukan kita semua ya nyes xD

inyes mengatakan...

iya kat. tempat berjuang gue banget ni,haha..