Jumat, 10 Agustus 2012

Dari tweet sampai ke renungan

Baru saja membaca tweet dari mba ipar yang isinya :
"Hi saudagar, jika ingin berbagi, datangi, tak perlu kartu untuk mengambil sedekahmu, bukankah kamu ingin memberi, kenapa harus ngantri hingga salin menyakiti."

Yaaaah, sempat tertegun untuk beberapa saat. Terlalu banyak orang yang sekarang memanfaatkan orang-orang lemah untuk menunjukan kekuatan mereka. Entah berapa banyak orang yang saat ini tidak lagi ingat quote : "ketika tangan kanan membei, tangan kiri dibelakang". Orang-orang malah terlihat ingin menunjukan berapa banyak yang bisa mereka beri, ingin orang lain mengetahui aa yang sudah mereka beri untuk orang lain.

Mendekati Lebaran seperti ini memang di tv biasa nya terlihat banyak berita tentang warga yang harus antri, dan biasanya berakhir dengan dempet-dempetan dan harus ada warga yang tersakiti, belum lagi infotaiment yang memperlihatkan orang-orang berbagi. Gak tau harus senang atau sedih liat gitu. Senang karena (semoga) warga yang memang membutuhkan dapat terbantu, sedih karena orang-orang yang (semoga memang) berhati baik itu berbagi tapi masih harus diketahui oleh orang lain.

Bukankah kebaikan itu lebih baik diri kita sendiri yang tau, biar kita sendiri yang berusaha melakukan kebaikan tanpa orang lain perlu tau, tanpa perlu kita ceritakan ke orang lain, tanpa berharap pamrih dan hanya semata-mata karena mengharap ridho ALLAH SWT.

Tidak ada komentar: